Sejak bulan Februari sampai Desember akhir tahun ini pandemi Covid-19 masih simpang siur bagaimana akhir ceritanya. Bukan Indonesia saja yang mendapat imbasnya, akan tapi seluruh dunia masih berjuang bagaimana keluar dari situasi sulit sekarang ini.
Pandemi Covid-19 atau Virus Corona memang meluluhlantakkan seluruh aktifitas keseharian manusia di dunia.
Efeknya, seluruh sektor kehidupan mengalami pergesaran pola aktifitas yang berimbas pada lemahnya ekonomi masyarakat dunia sampai akhir tahun 2020. Kita tidak dapat membantah itu.
Bagaimana tidak? Covid-19 menyebabkan para perusahaan swasta melakukan PHK massal karena perputaran ekonomi negara dan dunia mengalami penurunan drastis.
Bagaimana nasib sipil yang notabene ditanggung negara?
Walaupun tidak terlalu signifikan bagi aparatur sipil negara, namun efeknya ke pihak pemerintah yang sedikit terluntang-lanting bagaimana menstabilkan keuangan negara.
Dalam situasi seperti ini kita tidak boleh saling menyalahkan. Momen seperti ini bisa dijadikan pembelajaran berharga bagi suatu negara di masa depan menghadapi situasi yang mungkin lebih sulit dari pandemi Covid-19 ini.
Dunia berputar dinamis dan perubahannya sangat cepat, olehnya bersama saling bahu-membahu, saling tolong menolong, open minded, dan menjadi pribadi yang lebih kreatif jika dihadapkan oleh sebuah tantangan kehidupan ke depannya. Kembali lagi kepada diri sendiri bagaimana menyikapi dan menghadapinya.
Tips Menghadapi Hidup Di Situasi Sulit Akibat Pandemi Covid-19
A. Jadi Pribadi Yang Lebih Kreatif
Setiap manusia pada umumnya diberikan keunikan atau bakat tersendiri oleh Tuhan YME. Anda harus mengetahui bakat dan minat apa yang sebenarnya ada pada diri Anda.
Gali potensi Anda untuk menjadi pribadi yang lebih kreatif dan inovatif. Jangan bermasa bodoh atau tidak mau tahu tentang potensi yang ada pada diri sendiri. Itu hanya perasaan malas saja. Lawan, maka kedepannya Anda akan menjalani kehidupan dengan passion Anda sendiri.
Setelah Anda mengetahui bakat potensi Anda, tawarkan kepada orang lain bahwa saya mempunyai kelebihan atau skill yang mungkin dibutuhkan orang banyak.
Era digital saat ini siapapun dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah, jika memang kesulitan menurut pengertian hidup Anda diukur dengan uang.
Contoh Kasus :
Saya bertemu teman lama saya pada awal tahun 2020 (Awal Covid-19) yang profesinya adalah seorang honorer di salah satu SMA di Kalimantan. Kebetulan pada saat itu kami banyak bercerita dan bertukar pengalaman tentang aktifitas keseharian selama ini.
Sepanjang pembicaraan teman saya hanya bercerita tentang kerasnya menghadapi kehidupan menjadi guru dan operator sekolah.
Apa lagi permasalahannya kalau bukan menyangkut kondisi ekonomi. Hanya mengandalkan Dana BOS (Bantuan Pemerintah) per triwulannya untuk mencukupi kebutuhan hidup ditambah lagi situasi ekonomi yang terus memburuk pada waktu itu.
Saya sedikit tertegung mendengar curhatnya dan pada akhirnya saya memberikan motivasi kepada teman saya untuk “Out of The Box” menjalani rutinitas kehidupan.
Sayapun menanyakan kepada teman saya,
“Kamu hobinya apa?”
Dan beliaupun menjawab,
“Kamu tahu sendiri dari kecil saya hobinya bermain game”
Sambil tertawa cekikikan.
Saya hanya terdiam dan mencoba membuka pikirannya dengan mengatakan,
“Kamu tahu Youtuber Gaming yang bisa membeli Ferrari dan rumah di Indonesia dari hasil bermain game?”
“Ya. Kenapa? Mau suruh saya jadi Youtuber? Tidak semudah itu Ferguso”
Jawabnya, sambil tertawa kembali. Kemudian saya menjawabnya,
“Kenapa kamu tertawa, bukankah itu sebuah peluang? Hanya perasaan malasmu saja dan pada umumnya orang yang ahli dalam mengeluh lebih senang jadi penikmat kesuksesan orang lain dibandingkan ingin memulai sesuatu yang resepnya sebenarnya sudah ada di depan mata.”
Singkat cerita, beliau sedikit termotivasi mendengar celotehan saya yang katanya,
“Kamu bisanya motivasi saja, bicara gampang tapi pengaplikasiannya lumayan membutuhkan komitmen”.
Tapi saya tahu beliau sebenarnya orang yang mempunyai kemauan tinggi dan mau memulai sesuatu, sedikit suntikan motivasi saja dan beberapa tips bagaimana memulai bisnis internet sederhana dengan memanfaatkan fitur Adsense sebuah platform perusahaan internet.
Selang beberapa bulan, mungkin tepatnya September 2020 beliau menghubungi saya via WhatsApp dan dengan nada riang mengatakan kepada saya bahwa beliau mendapatkan 200-an dolar atau sekitar 3 jutaan sebagai gaji pertamanya pada saat itu dari Facebook dan meminta saya untuk membantu proses pencairan Adsense Fanspagenya.
Sejak pertemuan pertama, saya memang tidak pernah lagi berkomunikasi dengan beliau, tiba-tiba “tidak ada hujan tidak ada api” menghubungi saya untuk bantuan proses pencairan Adsense Facebooknya. HAHA.
“Loh, kok Facebook, bukannya Youtube?”, Tanyaku kepada beliau.
“Ya, saya memakai platform Facebook untuk belajar Adsense karena fitur dan persyaratannya lebih mudah, saya belajar secara otodidak dari tips-tipsmu dan ingin membuktikan perkataanmu bahwa benar internet bisa menghasilkan uang dengan cara yang sangat sederhana, HAHA”, Balasnya panjang lebar seakan-akan sudah menguasai semua hal, HEHE.
“Nah kan, coba ceritakan bagaimana kamu memulai sampai bisa mendapatkan dolar dari Facebook?”, Tanyaku kembali. Saya sedikit bersemangat agar beliau juga motivasinya bertambah.
“Saya hanya komitmen membangun Fanspage Facebook setiap harinya. Mumpung masih dalam kondisi libur anak sekolah, saya mencoba menjadi Creator Video Facebook”, Jawabnya dengan nada riang, kemudian saya sedikit memberi tips-tips kembali agar memanfaatkan internet dengan bijaksana dan penuh tanggung jawab.
“Dari dulu kek, tapi ingat selalu patuhi pedoman Adsense dari platform Facebook nya. Jangan pernah mencopot video orang lain tanpa izin terlebih dahulu atau tanpa mencantumkan sumbernya, kalau kamu memintanya dengan baik-baik, artinya kamu menghargai pemilik video dan biasanya diberi izin. Sekarang coba memulai bermain di Adsense Youtube juga”, Balasku dengan sedikit penjelasan.
“Siap. Tentu saja. Saat ini saya sedang belajar editing video sederhana untuk kebutuhan Youtube dan mencoba video original sendiri”, Jawabnya.
Dari pengalaman teman saya di atas, mungkin hanya sebagian contoh saja tentang bagaimana orang yang ingin bergerak maju kedepan dengan terus belajar dan belajar mengikuti perkembangan zaman.
Perasaan malas, merasa tidak mampu melakukan sesuatu hal, tidak mempunyai kelebihan hidup, hanya akan mendatangkan sifat mengeluh pada seseorang.
Jika kita selalu berpikir negatif, maka hal-hal yang negatif juga yang akan datang dan sebaliknya jika seseorang mampu berpikir positif di kondisi apapun, maka kebaikan akan menyertai kita. Semuanya persoalan kebiasaan saja.
B. Manfaatkan Sebaik-Baiknya Dana Bantuan Pemerintah
Pemerintah pusat selama masa pandemi Covid-19, kami rasa sudah cukup tepat dengan kondisi ekonomi global yang masih kacau balau.
Pemerintah pusat saat ini mengucurkan fasilitas dana bantuan kepada masyarakat Indonesia dengan nominal yang tidak sedikit. Walaupun ada yang pro & kontra, itu wajar tapi setidaknya pemerintah tidak berdiam diri. Semua pihak tidak ada yang menginginkan kondisi yang seperti ini.
Jenis bantuan yang diberikan pemerintah ada banyak sampai saat ini (beragam), mulai dari program Pra-Kerja, bantuan dana desa, bantuan dari sektor BUMN /Perbankan, dan lain sebagainya.
Manfaatkan sebaik-baiknya dana bantuan tersebut. Belajar mencukupi sesuatu tanpa merasa kekurangan berlebihan. Kembali kepada diri Anda masing-masing bagaimana memanfaatkannya.
“Mengapa saya belum mendapatkan dana dan selalu gagal mendapatkan bantuan dari pemerintah? Ah! Ini tidak adil.”
Coba tanya kepada diri Anda sendiri,
Apakah saya sudah berusaha maksimal mencari informasi?
Apakah saya sudah cekatan mengurus registrasi pada saat hari pertama pendaftaran bantuan?
Apakah saya sudah berusaha bertanya dan meminta bantuan kepada orang lain?
Apakah saya sebenarnya hanya malas mencari tahu sendiri?
Apakah KTP saya atau dokumen persyaratan lainnya sudah lengkap tanpa bermasalah sebelumnya?
Jika belum lengkap, mengapa dari dulu mengesampingkan hal-hal penting seperti itu.
Jaringan saya lambat, lelet, susah registrasi, pemerintah tidak adil memberikan bantuan, dan bla-bla-bla.
Jika bersosial media, menggunakan Facebook, Instagram, WhatsApp, Youtube, TikTok, dan lain sebagainya kita sangat lihai dan cekatan, mengapa hal seperti itu masih menjadi kendala?
Coba meminta bantuan kepada sanak saudara, teman, atau kalau perlu meminta bantuan kepada kepala desa atau pemerintah di tempat Anda tentang bagaimana persyaratan dan prosedur yang tepat jika ingin mendapat bantuan dari pemerintah pusat.
Intinya adalah jangan pernah malas mencari sesuatu hal yang menurut Anda penting dan sangat dibutuhkan. Jika kita bisa makan dengan sendok sendiri mengapa menunggu orang lain untuk menyuapi.
Sekali lagi, terlepas dari pro & kontranya ikuti saja anjuran dan peraturan pemerintah, kita sebagai masyarakat harus saling menghargai dengan pemerintah dimasa sulit saat ini, pada intinya tidak ada yang menginginkan kondisi seperti ini (Pandemi Covid-19).
C. Selalu Percaya Bahwa Rezeki Bisa Didapat Dari Manapun
Kita sebagai umat beragama di Indonesia harus percaya bahwa Tuhan itu selalu ada disetiap kondisi hamba-Nya.
Perbaiki ibadah Anda, perbaiki hubungan Anda dengan Tuhan, selalu berpikir positif, dan selalu berusaha maksimal mencari rezeki-Nya.
Pekerjaan apapun Anda, jangan pernah malu dan terus mengeluh. Berpasrah diri dan terus meminta kebaikan kepada Tuhan disetiap ibadah Anda (berdo’a).
Selama yang kita lakukan halal, bersungguh-sungguh, dan bermanfaat, yakin dan percaya Tuhan akan melihat pengorbanan dan kesulitan Anda dengan menghadiahkan rezeki dari sumber yang tidak terduga-duga.
Dari mana saya memulainya?
Hanya Anda yang tahu tentang diri Anda sendiri, hanya Anda yang tahu tentang potensi Anda sendiri, hanya Anda yang tahu kelebihan Anda sendiri, dan hanya Anda yang paham dari mana pertama melangkah jika ingin mencapai sesuatu hal.
Penjelasan poin ini mungkin logika Anda sedikit menolaknya. Tapi yang perlu kita pahami bersama sebagai umat yang beragama adalah Tuhan selalu ada disetiap kesulitan hamba-hamba-Nya. “~Aku Ada Maka Dari Itu Aku Berpikir”
D. Fokus Menyelesaikan Pekerjaan Yang Selama Ini Terbengkalai
Mungkin selama ini (sebelum Covid-19) Anda terlalu disibukkan dengan urusan pekerjaan utama Anda. Inilah momen yang sangat tepat untuk menyelesaikan pekerjaan yang mungkin Anda kesampingkan atau nomor dua-tigakan sebelumnya.
Hikmah dari Covid-19 adalah membuat kita lebih banyak melakukan rutinitas di rumah sendiri. Ada banyak cara untuk melakukan pekerjaan sampingan atau aktivitas di waktu luang Anda.
Mulailah dari hal-hal kecil dari rumah saja, baik itu membenahi genteng rumah Anda jika mungkin selama ini ada yang rusak tapi terlalu diabaikan, membersihkan rumah, mengatur kembali perabot rumah, membenahi halaman rumah, atau berinteraksi lebih dekat dengan keluarga dan tetangga Anda.
Anda mempunyai hobi memancing atau berkebun?
Cobalah untuk mengajak keluarga atau rekan Anda untuk melakukan aktifitas tersebut di pagi hari dan duduklah tenang pada sore hari sambil menikmati teh hangat atau kopi panas.
Anda akan lebih menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif jika terbiasa mencari inspirasi pada setiap sore harinya kehidupan Anda.
Jika Anda sudah terbiasa melakukan kegiatan positif seperti contoh sederhana di atas, secara tidak langsung Anda me-reset otak yang selama ini mungkin sudah terlalu sumpek untuk menampung beban masalah hidup agar selalu berpikir tenang, optimis, dan damai pada kondisi apapun.